kak dias masuk RS nis, kena LPG meledak
..... Saya terdiam beberapa detik, lalu refleks jemari saya menari lincah di atas keyboard, menggali informasi lebih lanjut.
Sudah lama sekali saya tidak berhubungan dengan Kak Dias, sejak Kak Dias lulus SMA terutama, komunikasi kami hampir tidak ada. Terakhir kali, kalau tidak salah kami chat di facebook saat saya sudah kuliah tingkat satu, sebatas menanyakan kabar, kuliah di mana, pertanyaan-pertanyaan standar seperti itu. Bahkan saya tidak mengucapkan selamat ulang tahun di wall facebooknya Februari silam (dia juga tidak, sih).
Tapi tetap saja, mendengar Kak Dias begitu, saya kuatir setengah mati. Yani bilang Kak Dias dirawat sekitar dua minggu yang lalu di RS Pertamina, dan akan dirujuk ke Singapura. Kontan saya makin curiga. Kenapa sampai harus dirujuk ke Singapura segala?
kt'a muka'a yang kena.. :'(
I was practically trembling reading this. Air mata kalau nggak ditahan-tahan juga mau menghambur.
He was considered the good-looking senior back then. Cerita kami bisa kenal dan dekat satu sama lain itu sangat lucu dan tidak mungkin saya bisa lupa. Kalau dipikir-pikir agak nyerempet-nyerempet fanfic gitu, hehehe. Kak Dias baik hati, lucu, senang memberi saya nasihat-nasihat kecil, dan partner sms yang menyenangkan. Kami sering diskusi lewat sms dulu, tentang banyak hal. Dia benar-benar seperti kakak buat saya. Kak Dias juga kenal dan cukup akrab dengan Ibu. Dulu kalau ke rumah pasti ngobrolnya justru sama Ibu -.-'
Of all, we were close friends. Saya harus jenguk dia. Apapun yang terjadi.
But I can't reach him at all --I lost his number and... have no connections to him :"""""""/
This is so not happening.
No comments:
Post a Comment