Pasti pada tahu juga kalau hari ini akhirnya Lee Yongdae dan Jung Jaesung jadi juara ganda putra (setelah masuk ke final karena kemarin ngalahin Markis Kido/Hendra Setiawan -.....-)?
Tapi pasti pada nggak tahu kalau saya nyaris jadi pendamping staf dan atlet Korea Selatan :D *dikeroyok massa*
Eh, beneran lho. Saya nyaris jadi orang yang tiap hari ngintilin Lee Yongdae dan rombongannya. Jadi ceritanya beberapa hari menjelang DIO 2012 junior saya nawarin kerjaan ini. Jelas saya girang dong karena ini bakal jadi pekerjaan interpreter perdana saya dan saya bakal ketemu sama the Lee Yongdae /plak/
Cuma masalahnya, sampai H-2 DIO 2012, deskripsi pekerjaan dan fee dan segala macamnya belum jelas. Karena junior yang nawarin pekerjaan itu malah justru dilarang ngambil kerjaan itu sama mamanya, akhirnya saya juga jadi dilarang ambil kerjaan itu sama orang tua saya.
Huaaaa. Agak nyesel sih. I mean, come on, kesempatan perdana jadi interpreter langsung di event segede DIO! Tapi ya, kalo terms and conditions-nya gak jelas, jangan pernah ambil kerjaannya deh. Soalnya temen saya yang hari Kamis lalu datang ke Istora untuk ikut lomba suporter DIO 2012 (saya didaftarin juga tapi lagi-lagi saya lewatkan--karena badan saya gak enak zzz), karena dia pakai Hanbok, tahu-tahu dia diminta untuk "mewawancarai" (yang pada prakteknya adalah menerjemahkan pertanyaan ke dalam bahasa Korea dan menerjemahkan jawaban ke dalam bahasa Indonesia) para atlet Korea. Dia sempat mewawancarai Lee Yongdae, lho. Saya nggak ngiri *pout*
Besoknya, teman saya lagi-lagi dihubungi untuk "mewawancarai" para atlet Korea tersebut. Tapi karena ada kelas persiapan TOPIK, dia bilang dia gak bisa. Teman saya itu nggak dibayar lho waktu dia "mewawancarai" atlet Korea tersebut. Yah, memang sih, itu mungkin terlihat seperti "nolongin selintasan". Tapi harusnya kan nggak begitu. Kita belajar bahasa Korea selama dua tahun ini keluar uang udah 25 juta lebih, euy (uang pangkal + SPP 4 semester). -...-
Anyway, mengomentari permainan Naga (Yong) Besar (Dae) tadi siang, ehm... Saya mendukung Denmark di set 1 dan 2 (supaya mereka mainnya rubber set, lol). Sebenernya yang mainnya lebih dahsyat itu Jung Jaesung, kalo Lee Yongdae mah standar hebatnya dia aja, nggak lebih wow dari dia biasanya main. Taaaapiiii Anda sekalian yang nonton pertandingan tadi siang tentu tidak akan bisa lupa kejadian setelah set 2 selesai, dimana si idol-seonsu melakukan hal yang membuat seisi Istora menjerit histeris: buka baju.
"saat gw baru pertama kali liat Lee Yong Dae punya abs.. gw ngerti bgt perasaan remaja putri di istora" --junior saya di Twitter
Saya kira dia kayak partnernya si Jung Jaesung, yang perutnya *ehm* buncit kayak Yang Seungho. Tapi man, wow. Ada garis-garisnya. Kayak absnya si the Siwon Choi.
Untungnya tadi itu pertandingan Korea vs Denmark. Bah, kalo itu Korea vs Indonesia, bisa kacau. Orang-orang tadi sibuk banget teriak-teriak "Lee Yong Dae, Lee Yong Dae!" sama "Dae~han minguk! jeng jeng jeng jeng jeng!" (yang kedua saya yakin itu pasti di-initiate sama teman-teman dan senior-senior saya yang hari ini nonton lagi. Eh, di Twitter pake acara ada yang protes kalo nyemangatin Korea jangan pakai nada buat nyemangatin Indonesia <-- pasti gak pernah nonton Running Man atau reality show Korea lainnya)
Yang tidak bisa dilupakan adalah "perkelahian" antara Su Ju dan McVicking, maskotnya Korea Selatan dan Denmark. Sumpah. Unyu banget. Bikin saya pengen unyeng-unyeng :3
Anyway, kebahagiaan saya karena Yongdae/Jaesung dan Simon menang harus sirna karena Kak Butet/Mas Owi kalah. Mamiiiih ;~~~~; However, terima kasih Kak Butet dan Mas Owi atas permainan cantiknya :)
Doa saya: semoga saya dapat tawaran jadi pendamping atlet dan staf lagi di Djarum Indonesia Open 2013 dan T&C-nya oke. Amiiin!
No comments:
Post a Comment