Saturday, January 24, 2009

Main Tagged

one lazy Saturday. Lagi refreshing keliling-keliling account setelah bosen chatting, buka-buka blog orang, ketawa ngeliat Kak Fira udah nge-tagged malah di-tagged lagi, ngebuka blog Kak Arma karena dia di-tagged Kak Fira, eh taunya malah gue di-tagged juga ama Kak Arma. Yodahdeh, let's try the game...


RULE:
The rules are simple. Use google image to search the answers to the questions below. Then you must choose a picture in the first page of results, and post it as your answer. After that tag 7 people.


The Age of next birthday:

Yeaa sweet seventeen! 17 jadi spesial karena di umur itu gue bisa dapet KTP and I'm really dying to get it now coz I wanna vote in this year General Election :D Besides, KTP lagi jadi topik paling asyik di kelas. Temen-temen yang udah punya KTP dicengin abis, dikatain tua. But I'm sure within a month, soal KTP ini akan berubah jadi semacam gengsi karena sebagian anak akan udah punya KTP. Banyak yang lahir Februari 92 soalnya.


Place I'd like to Travel:

Asahiyama zoo, Japan. Coz there are polar bears there.
The ones I once saw in Taman Safari had died in 2004 and 2005. Untill now they still don't get any other polar bears [but now they have penguins in polar bears' aquarium]. Ugh if it's possible I do want to hug those big-white-furry bears :)


A Favorite Place:

The picture talks enough I think. The same as Kak Arma, hehehe.


A Favorite food:

Cadbury Diary Milk. But Silverqueen Almond will be OK too.


A Favorite Thing:

Teddy bear. I've slept with Teddy bear since I was 4 until now and he still looks the same as the first time my aunt gave it to me. I really take a good care of him.



City I was born:

Jakarta, the capital city of Indonesia, one of the never-sleeps-city in the world. Biar kata Jakarta macet, polusinya tinggi, rawan kejahatan, banjir mulu sana-sini, biaya hidup mahal, bodo amat.

Biar kata orang musibah, bagiku kau anugerah.
Itu kata The Changcuters. Gak anugerah-anugerah banget sih... Tapi gue tetep lebih suka Jakarta meski tinggal di Depok. Kalo disuruh pindah ke kota lain, Bandung for example, no way dah. I love Jakarta.


Nickname I had:

Nizz. Anis. These are what I got for those nicks.



A Favorite Color:


Lavender everywhere...



College major:

Belom kepikiran. Antara psikologi-manajemen-sastra-hubungan internasional. Perhatikan, tak ada satupun yang nyambung dengan jurusan gue sekarang. Hahahahaha... Emang berniat gak mau kuliah di jurusan IPA!



Name of My Love:


I'd like to place Max Shim Chang-min of Dong Bang Shin Ki pict here, but I do know what kind of love that I have for him, so... I''ll fill this later; five-seven-ten years to go, maybe? Who knows ^^



A Hobby:

Since everybody put reading in this category, so I choose gardening as mine :)



A Bad Habit:

Tadinya nggak panikan, tapi setelah masuk SMA jadi mulai kebiasaan. Sepertinya meniru seseorang tersayang nih :) Padahal seseorang tersayangnya kayaknya udah mulai sembuh, malah gue yang kena. Hahahahaha...



My Wishlist:

Success. With all my goals completed then live happily ever after with my family. Oh, whatta wonderful world...

*****

Yoooshh, tujuh manusia selanjutnya harap lakukan hal yang sama:


Annisa Sharafina


Rona Cahyantari Merduaty


Hanis Deluxia


Shabrina Adani


Zulfah Fadhilah


Haydar Salman


Yanuar Rizki Pahlevi


Monday, January 19, 2009

Lost to Munjul on blue Suzuki Thunder...

This was happened on last Sunday. Jadi rencana awalnya kelompok study tour gue mau ngerjain karya tulis laporannya di rumah temen gue yg di Cibubur. Gue harusnya berangkat bareng dua temen cowok gue naik mobil salah satu dari mereka dari sekolah. Temen cewek lainnya nyusul langsung ke sana. Kita berlima janjian jam 9 udah mulai.



Tapi nyang namanya rencana ya tinggal rencana... Si yang udah janji mau bawa mobil malah masih tidur pas gue telpon. Padahal itu udah jam 8 lewat. Gue udah yakin banget dia pasti gak akan dateng nantinya. Gue lapor ke temen cowok satu lagi. Dia yang tadinya gak mau bawa motor, akhirnya memutuskan untuk bawa Thunder birunya. Pertimbangan dia, daripada dia musti naik angkot mendingan naik motor deh.



Jadilah gue diboncengin naik Thunder biru. Gue yang gak hafal jalan ke rumah temen gue itu, dari awal udah wanti-wanti si pengendara Thunder supaya nginget-nginget jalan. Eh dia bilang dia juga agak-agak jalannya. Gue pun berusaha menggali-gali ingatan gue lagi. Mungkin udah takdir kali yee, ujung-ujungannya kita nyasar entah ke mana. Di jalan yang harusnya belok kiri, si Thunder biru malah belok kanan. Setelah balik ke jalan utama dan telepon si tuan rumah berkali-kali, akhirnya kita nyampe juga sekitar jam 10 lewat.



Tapi masa sih nyasar dua kali itu takdir? Trus, orang bilang 'Hanya keledai yang jatuh ke dalam lubang yang sama dua kali', nah, apakah orang yang nyasar dua kali bisa disebut keledai? *ogah mode on*



Gue dan si pengendara Thunder biru pulang jam 3 lewat. Dan baru juga keluar dari gang rumah temen gue, kita udah nyasar --tapi belom nyadar. Harusnya belok kiri, kita belok kanan. Lamaaaaaaaaaa banget kita gak nyadar. Akhirnya kita nyadar setelah nggak nemu Indomart yang ada di ujung pertigaan tempat kita nyasar pas berangkat, "Kayaknya kita nyasar (lagi) ya?"



Tapi si Thunder biru itu punya semacam 'harga diri' yang tinggi; boro-boro nanya jalan ke orang, muter balik nyusurin jalan aja dia ogah. "Gue sih, kalo udah nyasar ya udah lanjut aja terus.. Ngapain balik lagi?"



GRRRR!! Dan kita pun nyasar semakin jauh, jauh, jauh, dan nggak tau di mana. Pokoknya asal ngikutin jalan besar aja. Sampai akhirnya gue ngeliat plang hijau bertuliskan "Munjul-Kelapa Dua Wetan kiri, Jalan tol-apa gitu lurus terus". Spontan gue bilang, "Masuk kiri!"



Biar kata gue nggak tau jalan sama sekali, tapi gue tau kalo Kelapa Dua Wetan itu deketnya Cibubur, soalnya si tuan rumah dulu SD-nya di Kelapa Dua Wetan dan abang gue yang gila juga rumahnya di daerah sana. Untung si pengendara Thunder biru nurut. Setelah kita cukup lama menelusuri jalan itu dia bilang, "Oh, kalo jalan ini sih gue tau! Gue pernah lewat sini..." Dalam hati gue teriak, "Alhamdulillah! Jangan sampe nyasar lagi dah..."



Untung lagi, doa gue didenger sama Yang Maha Esa. Kita bisa menemukan Jl Raya Bogor dan masuk ke Kalisari terus lewat Hankam dan berhenti di Jengkol. Pilihan jalan yang ngabisin bensin emang, karena harusnya dari Jl Raya Bogor bisa langsung lewat Pal trus berhenti di Jengkol. Tapi berhubung di belokan Pal sering ada polisi bahkan ada pos polisi trus si pengendara Thunder biru ini belum punya SIM plus kelahiran 1993 pula, maka dia berinisiatif untuk cari jalan aman yang kebetulan jauuuuuuhhh ngabisin bensin banyak banget. I did feel bad remembering this thing :(



Di Jengkol, gue turun, say thanks soooo much for dropping me there. Trus dia berlalu menuju rumahnya [dia udah ditunggu ayah-ibunya soalnya mau pergi benerin komputer. I did feel even worse remembering this one] dan gue pun manggil ojek. Story ends here.



Apa yang bisa gue petik dari nyasar berkali-kali itu?



Gue harus mulai ngapalin jalan. Gue udah SMA man, keadaan yang menuntut gue harus pergi keluar udah makin banyak, dan gue nggak bisa ngandelin orang tua gue untuk nganter terus. Gue nggak boleh tidur dalam perjalanan lagi like I used to do. Yang paling penting, gue harus mulai belajar naik angkutan umum ke mana aja, nggak cuma rute rumah-sekolah-margonda doang...