Monday, April 12, 2010

Bahaya Kurang Tidur

Aslinya teks pidato buat ujian praktek kemaren^^
Sumber datanya nggak tau dari mana, karena bahannya minta dari temen dan dia nggak ngeprint sumbernya dari mana hehe. Buat yang ngerasa punya data, silakan diklaim :)

Yang terhormat Ibu Tarmiwati,
serta teman-teman yang saya banggakan.
Assalamu'alaikum wr. wb.

Puji syukur marilah kita panjatkan kepada Allah SWT karena atas nikmat dan karunia yang telah Ia berikanlah kita semua hari ini bisa berkumpul di ruangan ini pada siang hari yang cerah ini. Pertama-tama saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Ibu Tarmiwati dan teman-teman sekalian yang telah memberikan saya kesempatan untuk menyampaikan pidato tentang bahaya kurang tidur.

Bagi orang-orang sibuk, waktu itu sangat berharga, terlalu berharga untuk dihabiskan hanya dengan tidur. Mereka cenderung mengabaikan rasa kantuk dan menempatkan kebutuhan tidur pada prioritas terakhir. Tidak sedikit orang-orang sibuk yang hanya tidur 3-4 jam sehari. Padahal, ternyata kurang tidur memiliki dampak buruk yang berbahaya dalam jangka panjang.

Seseorang yang kurang tidur akan terganggu metabolisme hormonalnya. Jika dalam 2 malam berturut-turut tidurnya tidak berkualitas, maka produksi hormon pengatur nafsu makannya akan kacau. Produksi hormon penambah nafsu makan akan meningkat, sementara produksi hormon penekan nafsu makan akan berkurang drastis. Jika dibiarkan berlarut-larut, bukan tidak mungkin orang tersebut akan mengalami obesitas.

Tidur kurang dari 7 jam per malam juga akan meningkatkan produksi hormon kortisol yang menyebabkan stres. Tingginya kadar kortisol akan memperlambat produksi kolagen yang akan mengakibatkan keriput terjadi lebih cepat. Itu sebabnya orang-orang yang kurang tidur tampak lebih tua dari usia sebenarnya. Selain itu, pada waktu-waktu tertentu, kadar kortisol yang tinggi dapat meningkatkan denyut jantung, tekanan darah, dan glukosa darah. Semua itu dapat memicu munculnya hipertensi, sakit jantung, dan diabetes.

Tidak hanya sampai di situ. Kurang tidur juga akan mengganggu stabilitas emosi orang tersebut. Rasa gelisah setiap malam akan menghampiri orang dengan kualitas tidur buruk. Karena tidur dan suasana hati diatur oleh zat kimia otak yang sama, maka rasa tidak bahagia akan menghampiri hidup orang yang terus menerus kurang tidur. Pada orang-orang yang tubuhnya sudah rentan penyakit, keadaan ini sangat mungkin berkembang menjadi depresi.

Yang paling parah, antibodi orang yang kurang tidur akan menjadi lemah. Meskipun orang tersebut rutin berolahraga, namun jika ia tidur kurang dari 7 jam setiap malamnya, maka semua manfaat olahraga yang telah ia lakukan akan terhapus, hilang begitu saja. Menurut studi JAMA, orang yang tidur kurang dari 7 jam berpotensi 3 kali lebih rentan mengalami dingin. Penelitian lain menunjukkan, orang-orang kurang tidur yang diberi suntikan flu antibodinya hanya mampu bertahan paling lama 10 hari. Wanita penggemar olahraga yang tidurnya kurang dari 7 jam berpotensi lebih besar 50% menderita kanker dibanding wanita yang rutin melakukan senam dengan kualitas tidur baik.

Oleh karena itu, sesibuik apapun kita, luangkanlah waktu 7-9 jam per malam untuk tidur. Kita mungkin menganggap tidur hanya sebagai saat mengistirahatkan diri dan melepaskan lelah, tetapi sebenarnya banyak hal terjadi ketika kita tidur. Kegiatan tidur memegang peranan kritis dalam kekebalan tubuh, metabolisme, proses mengingat, proses belajar, dan fungsi-fungsi penting lain dalam tubuh.

Kesehatan memang bukan segalanya, tetapi kita tidak bisa melakukan apa-apa jika tidak sehat. Kalau dengan hal sederhana seperti tidur cukup bisa membantu menjaga kesehatan kita, mengapa kita tidak mau melakukannya?

Demikianlah yang dapat saya sampaikan. Saya mohon maaf atas kata-kata yang kurang berkenan di hati hadirin sekalian. Terima kasih atas perhatiannya.

Wassalamu’alaikum wr. wb.

 

No comments:

Post a Comment