Monday, May 10, 2010

Lavender, Perdu Ungu Nan Wangi

Makalah lama :D semoga bermanfaat. Take out with full credits!


Lavender, Perdu Ungu Nan Wangi

Lavender adalah nama yang diberikan kepada 39 jenis spesies dari genus Lavandula. Bunganya bergerombol di ujung tangkai, biasanya berwarna ungu. Tanaman perdu ini sosoknya mirip rumput. Spesies lavender yang paling terkenal di antaranya lavender Inggris atau lavender sejati (Lavandula angustifolia), daunnya hijau-kelabu dan bunganya kecil berwarna putih atau biru; lavender berduri (Lavandula latifolia), baunya lebih tajam, tipe daunnya lebar; dan lavandin, hasil perkawinan dari lavender sejati dengan lavender berduri.

Kata lavender berasal dari bahasa latin lava yang artinya ‘mencuci’ atau ‘menyegarkan’. Tumbuhan ini berasal dari sebelah selatan Mediterania hingga daerah tenggara India. Perdu aromatik ini dikenal oleh orang-orang Yunani kuno sebagai Nardus, diambil dari kata Naarda, sebuah kota di Syria. Mereka juga sering menyebutnya sebagai Nard. Selama zaman Romawi, bunga-bunga tersebut dijual seharga 100 denarii per pound. Orang-orang Romawi mencampurkan lavender ke dalam air yang mereka gunakan untuk mandi.

Tanaman lavender tumbuh baik di ketinggian 600–1.350 m di atas permukaan laut. Semakin tinggi tempat tumbuhnya, semakin baik kualitas minyak yang dihasilkannya. Perbanyakan tanaman ini biasanya menggunakan biji. Biji-biji yang tua dan sehat disemaikan. Bila sudah tumbuh, dipindahkan ke polybag. Ketika tingginya mencapai 15-20 cm, dapat dipindahkan ke dalam pot atau ditanam di halaman rumah. Varietas lavender yang paling umum, Lavender Inggris (Lavandula angustifolia) bisa tumbuh sampai setinggi 1 meter.
Umumnya, lavender disuling menjadi minyak dan dijadikan campuran untuk parfum, aromaterapi, pengharum ruangan, dan lotion anti nyamuk. Teh dengan campuran lavender kerap digunakan untuk menenangkan hati dan pikiran. Ekstrak perdu ini juga dapat membunuh kuman dalam air sehingga sering dicampurkan dalam ramuan untuk mandi. Hal ini tentunya tidak mengherankan karena lavender dikenal luas manfaatnya sebagai antiseptik, analgesik, pembasmi virus, serta sedatif dan antidepresan. Karenanya, minyak esensial dari bunga lavender ini bermanfaat untuk perawatan kulit, kulit yang menderita infeksi, eksim, radang kulit, maupun iritasi kulit, juga mengatasi masalah insomnia dan depresi. Di samping itu lavender digunakan untuk mencegah pingsan, menghilangkan gemetar dan sakit perut, serta campuran resep masakan yang telah berusia ribuan tahun, roti Shortbread.

Di luar negeri, lavender ditanam untuk keperluan komersial, terutama di daerah Perancis selatan dan Italia. Bahkan di Perancis ada sebuah hari yang dikhususkan bagi produsen untuk memanen lavender, yaitu Fete de la Lavender. Mereka terbiasa meletakkan lavender di sudut-sudut ruangan maupun di dalam lemari pakaian sebagai pengharum. Meminum teh dengan campuran lavender pun bukan suatu hal yang asing bagi mereka.

Sementara itu, di negeri ini penggunaan lavender baru sebatas sebagai campuran parfum, lotion anti nyamuk, dan minyak aromaterapi. Lavender masih kalah pamor dengan zodia sebagai tanaman pengusir nyamuk di mata masyarakat Indonesia. Masyarakat lebih suka menanam zodia yang asli Irian dibanding lavender. Padahal, wangi zodia bila dihirup terus menerus dalam jangka waktu lama dapat membuat kepala terasa pusing.

Belum memasyarakatnya pemanfaatan lavender boleh jadi karena perdu wangi ini tidak terlalu cocok dengan iklim kita. Iklim Indonesia yang panas membuat kecantikan lavender tidak bisa terlihat dengan sempurna. Bunga-bunganya menjadi kehitaman akibat gosong terbakar sinar matahari yang terik. Bisa jadi inilah yang menyebabkan hanya sedikit pedagang tanaman hias yang menyediakan lavender di kios mereka, sehingga untuk membeli satu pot lavender tak semudah membeli satu pot mawar, meski harga yang dipatok hanya berkisar Rp 7.000-Rp 10.000 per pot.

Sebetulnya banyak dampak positif yang bisa dipetik bila kita menanam lavender di rumah. Kita bisa membuat benteng anti nyamuk dari beberapa pot lavender besar. Benteng ini dapat menghindarkan kita dari serangan nyamuk penyebar demam berdarah, malaria, maupun filariasis. Kita juga tidak perlu menghabiskan uang membeli pengharum ruangan dan lemari. Tinggal petik beberapa kuntum lavender, bungkus dalam kantong kain lalu gantung di mana kita suka. Selain wanginya mampu mengendorkan dan melemaskan sistem kerja urat-urat syaraf dan otot-otot yang tegang sehingga kita merasa rileks dan tenang, zat linalool dan lynalyl acetate yang terkandung di dalamnya dapat mengusir kutu baju, nyamuk, kecoa, dan lalat.
 
Selama ini memang belum ada usaha-usaha yang signifikan untuk mengkampanyekan penanaman lavender di rumah-rumah warga. Kalaupun ada wacana penanaman sejuta lavender, itu baru sebatas angan-angan atau himbauan nonformal dari perseorangan saja, belum secara resmi dari sebuah instansi. Meskipun demikian, tanggapan masyarakat terhadap wacana itu cukup positif. Hal ini terlihat dari respon terhadap artikel-artikel di blog-blog yang mengulas tentang lavender. Hanya saja, keinginan untuk menanam lavender kembali terbentur masalah tadi, sulitnya mencari pedagang tanaman hias yang menjual lavender.

Sungguh sayang jika manfaat lavender yang segudang ini kita abaikan begitu saja. Daripada terus berharap pemerintah atau badan lain mengkampanyekan penanaman lavender, lebih baik kita berinisiatif sendiri. Mulailah menanam lavender di rumah kita. Lalu ketika lavender tersebut telah berkembang biak, kita bisa membagikannya ke tetangga-tetangga di sekitar. Kita pun bisa merasakan bersama manfaat si perdu cantik nan wangi ini.


FOOTNOTES

1. 100 denarii setara dengan gaji seorang buruh ternak selama sebulan atau jumlah total ongkos potong rambut 50 orang di tukang cukur lokal pada saat itu
2. Resep roti Shortbread. Bahan-bahannya 160 gr mentega tawar lembut, 80 gr gula kaster, 2 sdt bunga lavender, 160 gr tepung terigu, dan 80 gr tepung maizena.


DAFTAR PUSTAKA

Grasse, Vera. 2004. “Lavender - Lavandula Officinalis - Labiatae family.” [Online]. Tersedia:http://www.selfsufficientish.com. [18 Oktober 2008].
Inayah, Irna Safira & Ernayenti. 2007. “Lavender, Geranium, dan Zodia.” [Online]. Tersedia:http://klipingut.wordpress.com/2007/06/23/lavender-geranium-dan-zodia. [17 Oktober2008].
Lisa. 2002. “5 Aroma Kecantikan.” [Online]. Tersedia: http://www.hanyawanita.com. [18 Oktober 2008].
Razi. 2008. “Bunga Ungu yang Cantik.” [Online]. Tersedia: http://tamanrazi.multiply.com/journal/item/23/Bunga_Ungu_Yang_Cantik. [18 Oktober2008].

Sisca. 2006. “Perdu Wangi.” [Online]. Tersedia:http://punyasisca.blogspot.com/2006/07/perdu-wangi.html. [18 Oktober 2008].
 

No comments:

Post a Comment