Wednesday, March 22, 2017

[Korean study #05] KPopers harus masuk Sastra Korea!

KPopers harus masuk Sastra Korea!

Kenapa?

Biar fangirlingnya dapat pembenaran gitu? Biar bisa nonton Running Man atau drama Korea tanpa subtitle?

Tentu saja mahasiswa Sastra Korea harus bisa nonton Running Man atau drama Korea tanpa subtitle. Kalau nggak bisa, gimana nanti dia bisa jadi interpreter? Gimana bisa nerjemahin dokumen-dokumen perusahaan yang level bahasanya pasti di atas bahasa yang digunakan di Running Man?

Masuk Sastra Korea itu bukan pembenaran buat mantengin V app tiap Sabtu & Minggu jam 10 KST (jam 8 WIB) buat nonton NCT Life. Bukan pembenaran juga buat nggak ikut acara jurusan karena mau streaming comeback shownya para oppa yang sekarang rata-rata pindah ke jam 9 KST gara-gara peraturan baru Melon dkk yang bikin kebanyakan grup ngerilis lagu baru tiap jam 6 sore KST.

Lebih dari itu, masuk Sastra Korea itu mengajak KPopers untuk belajar lebih jauh tentang kebudayaan, sejarah, dan sastra Korea. Biar KPopers bisa lebih memahami kenapa netizen Korea bereaksi sampai segitunya waktu Tiffany masang filter snapchat yang ada bendera rising sun-nya. Supaya KPopers nggak langsung super senang dan girang aja pas Lee Sooman bilang mau bikin audisi untuk NCT di Indonesia. Biar KPopers sadar bahwa banyak sekali platform toko online di Indonesia yang sebenarnya dimiliki oleh perusahaan Korea.


Kenapa belajar lebih jauh tentang Korea itu penting?

Pertama, supaya kita nggak cuma fangirling membabi buta. Nggak semua orang Korea seganteng dan secantik yang muncul di TV. Korea nggak seindah apa yang dikasih lihat di TV. Sama seperti Indonesia, Korea juga punya sisi jeleknya. Dengan belajar lebih jauh tentang Korea, kita bisa lebih bijaksana menilai, tidak selalu memuji Korea.

Kedua, biar kita bisa "mengambil untung" dari Korea. Jangan cuma menghabiskan uang untuk beli album, streaming pass Melon, merchandise, atau nonton konser aja... Orang Korea itu amat sangat pandai mengemas. Dibanding Pulau Jeju yang digadang-gadang super indah itu, sebenarnya banyak pulau-pulau di Indonesia yang lebih indah. Tapi sayangnya, pulau-pulau di Indonesia itu nggak punya fasilitas  akomodasi dan fasilitas penunjang wisata lainnya yang sebagus Jeju. Dan tentunya, nggak punya tim promosi yang secanggih tim promosi Pulau Jeju. Sambil kuliah di Sastra Korea, ambillah hal-hal positif dari Korea yang bisa menguntungkan dirimu atau orang di sekitarmu. Misalnya kamu berencana kerja di bidang media setelah lulus nanti, kamu bisa menjadikan tipe-tipe snack content yang lagi ngetren di Korea sebagai referensi untuk content yang kamu buat. Kalau ada yang perhatikan akun M2, Dingo, wah... apapun sekarang benar-benar jadi content untuk dijual. Bahkan sekarang banyak agensi punya akun Facebook untuk jualan snack content begini (misalnya JCast-nya JYP, SM Town Clip-nya SM, Starship Village-nya Starship Entertainment).

Poin utama yang saya ingin sampaikan adalah, dengan masuk Sastra Korea, KPopers bisa fangirling dengan lebih "bermutu". Fangirlingnya bisa menghasilkan sesuatu, nggak cuma menghabiskan uang saja. Oleh karena itu, kalau belum punya bayangan mau masuk jurusan apa dan kamu adalah KPopers, ayo udah masuk Sastra Korea aja. Mau yang di UI, UGM, UNAS, atau UPI, nggak masalah, walau saya pasti akan menyarankan UI karena saya adalah lulusan UI ^^

Semoga tulisan ini bisa jadi bahan pertimbangan dalam kehidupan fangirlingan teman-teman semua ya.

Till next post!


On this topic: Korean study #01 | Korean study #02 | Korean study #03 | Korean study #04 | Korean study #05 |

No comments:

Post a Comment