Thursday, October 25, 2012

Kriteria memilih pasangan, Pernikahan, Masa depan

"Apa kriteria pasangan idealmu?"

Percaya tidak percaya, itu adalah pertanyaan yang harus saya jawab dalam UTS Berbicara kemarin. "Kapan kamu berencana menikah? Jika kamu memilih pasangan, kriteria apa yang akan kamu lihat?"

Kedengarannya gampang ya.

Gampang kalau pakai bahasa Indonesia. Saya kan harus menjawab pakai bahasa Korea selama lebih dari dua menit. Yah, memang tetap saja lebih mudah (dan menyenangkan) daripada harus menjawab "Apa yang akan kamu lakukan jika kamu terkena demam?"


Sebenarnya pertanyaan macam begini bukan pertama kalinya muncul di ujian bahasa Korea. Sejak semester tiga kemarin, selalu ada pertanyaan menyangkut hal-hal seputar pernikahan dan masa depan di ujian-ujian bahasa Korea. Alasannya? Karena tema-tema itu masuk ke dalam bab yang kami pelajari, duh.

Biar bagaimanapun, tema-tema kontroversial dan menyenangkan untuk dibahas ini pasti sedikit banyak membuat saya (dan teman-teman seangkatan saya) jadi benar-benar berpikir tentang pernikahan dan calon pasangan saya (kami) kelak. Program studi saya didominasi oleh perempuan, cuma ada lima orang laki-laki dari total 40 orang di angkatan saya. Malam sebelum ujian Berbicara, di Twitter kami 'berdiskusi' tentang kriteria pasangan ideal masing-masing, dan akhirnya tercapai 'kesepakatan' kriteria suami cewek-cewek #kor10: pria, hidup, 부자, 사장님/대사님, agamanya sama. Trus cita-cita cewek-cewek #kor10 pada umumnya sederhana... jadi 사모님. Aduh maak.

Lalu bagaimana dengan saya?

Keinginan saya sih, saya menikah setelah lulus S2. Jadi setelah lulus S1, saya menunggu beberapa bulan (tahun ajaran baru di Korea mulainya bulan Maret) sambil ambil tes TOEFL dan freelance ini itu, trus bulan Februari berangkat ke Korea. Setelah dua tahun atau paling lama tiga tahun kalau saya ternyata harus ikut kelas bahasa dulu selama setahun, saya kembali ke Indonesia, menjadi dosen di program studi saya, lalu menikah. Mudah-mudahan saya bisa menikah pada usia 26 tahun.

Kriteria pasangan saya?

Syarat mutlaknya jelas harus seagama dengan saya. Ia harus bijaksana dan bisa memahami saya. Selain itu... saya lebih prefer seorang putra sulung, satu suku, dan lulusan S2. Pekerjaannya apa saja, yang penting bukan polisi atau dokter karena saya tidak suka dengan dua pekerjaan itu (Dosen saya tertawa mendengar jawaban saya ini). Terakhir, saya tidak terlalu ambil pusing soal penampilan... Asalkan dia punya senyum yang manis dan menenangkan :3  <-- yang terakhir ini sepertinya Jongdae banget :*

Pernikahan memang sepertinya masih jauh dari kehidupan saya (kami) sekarang... Kami pun selalu tertawa-tawa dan mengeluarkan semua imajinasi yang ada di kepala ketika membahas hal ini. Meskipun begitu, tidak ada salahnya kan mulai memikirkan masa depan? Karena waktu berjalan sangat cepat. Sekarang saja saya tahu-tahu sudah semester lima --tinggal tiga semester lagi menuju S.Hum.



Semoga ada yang meng-Amiin-kan keinginan saya ini. Semoga 사랑하는 남편 segera menemukan saya :3


end notes untuk yang tidak mengerti bahasa Korea:
부자: orang kaya
사장님: pemilik perusahaan/suatu usaha
대사님: duta besar
사모님: istri dari 사장님 atau 대사님

No comments:

Post a Comment